Tiga Kejadian Kebakaran Terjadi di Kabupaten Semarang Dalam Semalam.
Share this
Serasijateng.com, Ungaran – Hanya dalam waktu semalam, tiga kejadian kebakaran terjadi di Kabupaten Semarang, Senin (7/8). Adapun tiga lokasi kejadian kebakaran itu terjadi di Kecamatan Pabelan, Ungaran Timur, dan Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang.
Kebakaran pertama dilaporkan terjadi di sebuah kandang kambing, milik Kiki yang berada di Kauman Lor RT 03 RW 03, Desa Getas, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, pada Senin (7/8) sekitar jam 13.05 WIB.
Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Semarang Anang Sukoco mwngatakan, bahwa kejadian penyebab kebakaran di kandang kambing itu diduga terjadi karena ada yang membuang puntung rokok.
” Kebarakan di kandang kambing tersebut dugaan awal terjadi disebabkan karena puntung rokok yang ternyata masih menyala dan mengenai spon. Kemudian api dari spon tersebut merembet ke kandang kambing milik Kiki itu,” katanya saat dikonfirmasi awak media Serasi Jateng, Selasa (8/8/2023).
Pemadaman kebakaran di kandang kambing milik Kiki itu dilakukan oleh tim Damkar dari Pos Bringin, Kabupaten Semarang. Api di kandang kambing Kiki seluas kurang lebih 50 meter itu berhasil dipadamkan pada jam 13.40 WIB.
” Untuk korban nihil ya, kambing berhasil diselamatkan, dan kerugian materi masih dalam perhitungan,” tuturnya.
Usai kejadian kebakaran di kandang kambing di Kecamatan Pabelan tersebut, kebakaran kembali terjadi Dusun Dampu RT 04 RW 01, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang dimana api membakar lahan milik Perhutani Kabupaten Semarang yang ternyata api tersebut menjalar sampai ke tanah garapan warga.
” Kebakaran di lahan Perhutani dan menjalar ke tanah garapan warga ini terjadi pada Senin (7/8) sekitar jam 19.08 WIB. Dan kami mendapat laporan dari BPBD Kabupaten Semarang, kemudian petugas Damkar Pos Ungaran, bersama BPBD Kabupaten Semarang, Relawan, dan juga dari Bhabin kamtibmas bersama-sama melakukan pemadam api di lahan tersebut,” tambahnya.
Ia kembali menjelaskan kronologi terjadinya kebakaran di lahan milik Perhutani Kabupaten Semarang tersebut, yakni salah seorang saksi yang merupakan warga Kalongan yang melihat ada api di lahan tersebut.
” Setelah melihat api di lahan milik Perhutani Kabupaten Semarang itu, saksi langsung menghubungi BPBD dan dari BPBD Kabupaten Semarang kami langsung meluncur ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk melakukan pemadaman,” jelasnya.
Dalam kejadian kebakaran di lahan milik Perhutani Kabupaten Semarang seluas 0,5 hektare itu tidak ada korban jiwa maupun korban luka. Sedangkan untuk kerugian materi, sampai saat ini masih dalam perhitungan.
Kejadian kebakaran nyatanya tidak hanya berhenti di lahan milik Perhutani saja, namun tepat di pukul 21.15 WIB ada dua rumah milik warga di Dusun Pager RT 12 RW 05, Desa Pager, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang.
” Dua rumah itu milik Kiptiyah (55th) yang dihuni sebanyak 3 anggota keluarganya dan juga Tohfatul (65th) yang sama dimana rumah tersebut berisi 3 anggota keluarga korban. Untuk rumah Kiptiyah sendiri seluas 8×15 meter sedangkan untuk rumah Tohfatul memiliki luas 15×15 meter,” terang Anang Sukoco.
Adapun kronologi dari kebakaran dua rumah itu berawal dari dugaan terjadinya konsleting yang berasal dari kios aksesoris ikan milik Tohfatul.
Dan karena keterbatasan dalam hal penanganan, kebakaran api tersebut menjalar ke rumah Kiptiyah tepatnya ke bagian atap yang terbuat dari kayu, yang menyebabkan api semakin besar.
” Waktu itu ada saksi yakni Pahang Setiawan yang melihat ada api lalu melaporkan hal tersebut ke kami dan petugas Damkar dari Pos Tengaran yakni 1 unit dan 2 unit dari Damkar Boyolali,” terangnya.
Akibat kebakaran tersebut, untuk korban baik korban jiwa dan korban luka dilaporkan nihil, karena pemilik rumah berhasil menyelematkan diri.
” Tetapi untuk kerugian material untuk kejadian kebakaran dua rumah ini mencapai Rp 100 juta. Untuk api sendiri berhasil dipadamkan oleh petugas Damkar pada pukul 22.15 WIB. Dengan kejadian tiga kebakaran sekaligus ini kami himbau untuk masyarakat agar berhati-hati saat meninggalkan rumah,” ungkapnya.
Anang meminta kepada masyarakat untuk memperhatikan semua kondisi rumah saat ditinggalkan. Tidak hanya rumah, ia meminta warga untuk perhatian terhadap lingkungan sekitar agar tidak ada kejadian kebakaran yang terjadi di sekitar lingkungan warga dan membahayakan masyarakat.
“Pastikan kompor dan alat-alat elektronik supaya di matikan dulu. Lalu jangan buang puntung rokok sembarang, karena ini musim kemarau banyak sekali kejadian kebakaran terjadi yang disebabkan karena puntung rokok,” tegasnya.(Arie B)