Sport Tourism Kabupaten Semarang Menantang Adrenaline di Thekelan Bike Park
Serasijateng.com, Getasan – Beragam destinasi wisata di Kabupaten Semarang mulai meningkat dan terus berinovasi. Seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata tematik dan masih banyak lagi.
Saat ini Kabupaten Semarang memiliki wisata terbaru yaitu Sport Tourism. Salah satunya di Gunung Gajah yang berada di Nogosaren, Kecamatan Getasan yang menjadi spot olahraga Paralayang.
Namun tentunya tidak hanya olah raga paralayang yang memiliki spot Sport Tourism. Di kawasan Thekelan terdapat sport tourism yang bisa dikatakan masih baru. Yakni Thekelan Bike Park, sebuat lokasi wisata yang menjadi spot bagi pecinta sepeda downhill atau sepeda gunung. Hal ini menjadi salah satu berkembangnya wisata yang ada di Thekelan disamping terkenalnya jalur pendakian Gunung Merbabu via Thekelan.
Thekelan Bike Park sendiri berada di Dusun Thekelan, Desa Batur, Kecamatan Kopeng, Kabupaten Semarang. Dengan memiliki track yang berada di kaki Gunung Merbabu maka tidak diragukan lagi untuk keindahan panorama yang akan disajikan oleh wisata ini.
Cicok, salah satu warga Thekelan menuturkan, Thekelan Bike Park diresmikan tahun 2021oleh pengelola Taman Nasional dan Bupati Semarang.
“ Baru diresmikan tahun 2021 mas sama pengelola Taman Nasional dan Bupati Semarang,” ujar Cicok saat dijumpai awak media.
Cicok mengatakan, trek yang satu ini baru dibuka kembali per Maret 2021. Sebelumnya sempat tutup untuk perbaikan dan renovasi jalur agar aman dan nyaman untuk di lalui oleh para pesepeda gunung. Dalam renovasi tersebut warga Thekelan dibantu oleh Komunitas MTB (Mountain Bike) Salatiga untuk merampungkan renovasi jalur. Untuk saat ini Thekelan Bike Park memiliki jalur sepanjang 2,2 kilometer disertai dengan obstacle buatan seperti table top, berm, hingga drop.
“ Sebenarnya dulu sebelum diresmikan, untuk jalur downhill ini memang sudah ada karena inisiatif dari warga sekitar, ” ungkapnya.
Awalnya inisiatif tersebut berasal dari para pesepeda gunung yang melakukan eksplor hingga ke Thekelan dan menemukan jalur yang menarik untuk dilewati. Dari situ berkembang komunikasi dan ngobrol bareng karang taruna dan akhirnya direalisasikan pembuatan jalur untuk downhill. Dulu sebelum di resmikan jalur Thekelan bermula di Thekelan dan berakhir di Dusun Ngaduman, Desa Tajuk.
“ Setelah diresmikan Thekelan punya jalur sendiri mas. Bermula di Thekelan dan berakhir di Thekelan juga,” katanya.
Cicok mengungkapkan setelah diresmikan, Thekelan Bike Park langsung dibanjiri oleh komunitas-komunitas sepeda gunung yang ingin menjajal trek tersebut.
Banyak event-event yang digelar baik event dari taman nasional mupun dari komunitas. Namun pernah terdapat satu event yang gagal untuk pelaksanaannya karena terhalang kuota pengunjung.
Dari pihak Taman Nasional menghendaki sebanyak 75 orang yang ikut dalam event. Namun dari komunitas itu sendiri yang mendaftar mencapai 500 orang.
“Peminatnya memang banyak mas untuk sepeda gunung utuk area Salatiga dan Kabupaten Semarang,” tambahnya.
Untuk saat ini Thekelan Bike Park masih dibuka untuk para pesepeda gunung yang ingin menjajal treknya. Cicok mengatakan dua minggu yang lalu juga terdapat 10 orang lebih yang menjajal trek Thekelan.
Untuk kendala-kendala yang membuat pesepeda gunung mempertimbangkan trek yaitu kondisi cuaca. Jika cuaca sering hujan, tentunya trek akan basah dan licin. Tapi jika musim kemarau treka juga akan berdebu yang nantinya akan menjadi penghambat bagi para bikers.
“Kondisi cuaca memang sangat berpengaruh kalau untuk pengunjung wisata khususnya di Thekelan Bike Park,” katanya.
Nantinya akan ada jalur panjang yang akan dibuat yang bermula dari Thekelan dan berakhir hingga di area DH Salib Putih.(Arie B)