Si Jago Merah Mulai Lagi Dalam Sehari Tiga Kali Peristiwa Kebakaran, Dua Pabrik Briket Arang Terbakar.
Serasijateng.com, Tengaran – Peristiwa kebakaran kembali terjadi di Kabupaten Semarang, dimana kali ini si jago merah melalap dua pabrik briket arang di wilayah Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Kamis (24/8/2023).
Kebarakan pertama, terjadi di sebuah pabrik briket arang yakni CV Prime Diva Briket di Dusun Jetis RT 8 RW 5 Desa Patemon, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang sekitar pukul 14.37 WIB.
Sedangkan kebakaran kedua dan ketiga, terjadi di pabrik briket arang batok, yakni Kelapa Dona Rosa di Dusun Karangduren RT 2 RW 1 Desa Karangduren, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, pada Kamis (24/8) jam 14.37 WIB dan di pukul 20.56 WIB.
Kedua peristiwa kebakaran tersebut disebabkan oleh satu hal yang sama, yakni pada oven pengering briket mengalami kebakaran setelah suhu pada oven tersebut naik begitu panas.
Akibat dari tiga peristiwa kebakaran itu, kedua pabrik briket arang di Tengaran tersebut mengalami kerugian hingga miliaran rupiah.
Peristiwa kebakaran yang pertama yang terjadi di CV Prime Diva Briket, yang berada di Dusun Jetis RT 8 RW 5 Desa Patemon, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, disebabkan karena mesin oven yang mengalami kenaikan suhu yang menjadi terlalu panas.
Komandan Regu Pemadam Kebakaran (PMK) Pos Tengaran, Kisworo mengatakan, bahwa setelah pihaknya menerima informasi tentang kebakaran pabrik briket tersebut, dia dan petugas Damkar segera mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Namun karena api yang sangat besar, Pos Damkar Tengaran kemudian meminta bantuan 2 unit mobil Damkar dari Kota Salatiga.
” Penyebab sementara kebakaran ini terjadi karena mesin oven yang terlalu panas, oleh pekerja, ruangan oven tersebut sudah berupaya dipadamkan namun tidak berhasil, sampai akhirnya petugas Damkar datang ke TKP,” kata Kisworo.
Lebih lanjut, Kisworo menambahkan, petugas Damkar menerima info kebakaran pada pukul 14.37 WIB.
” Menurut salah satu pegawai yang mengawasi bagian oven, proses pembakaran briket sudah selesai pagi hari, namun secara tiba-tiba kepulan asap muncul dari dalam oven hingga memenuhi seluruh bagian bangunan. Dan setelah dilakukan pengecekan, oven yang sudah dalam posisi mati ternyata terlihat tampak muncul bara api dari bawah tumpukan briket,” tambahnya.
Sementara itu, diungkapkan oleh salah satu mandor perusahaan yang mengetahui kejadian tersebut, langsung menghubungi petugas pemadam kebakaran. Dan api pada kejadian tersebut berhasil dipadamkan pada pukul 16.48 WIB setelah 3 petugas Damkar datang ke lokasi kebakaran di pabrik briket arang tersebut.
Kemudian, peristiwa kebakaran juga terjadi di pabrik briket arang, yakni Kelapa Dona Rosa, yang merupakan pabrik briket arang dari batok kelapa.
Pemilik dari pabrik tersebut, yaitu Danang Putra Kurniawan (40th) yang merupakan warga Jalan Sumba Nomor 40, Tegalrejo, Argomulyo, Kota Salatiga itu menyebutkan sumber api berasal dari panas oven pengering briket arang batok kelapa.
Hal ini berdasarkan keterangan dari saksi, yakni Sulimin warga Kuncen RT 17 RW 3 Desa Karangduren, Kecamatan Tengaran yang saat itu berada di TKP.
Saat dimintai keterangan oleh Polsek Tengaran, Sulimin saat itu melihat ada kobaran api dari atap oven briket arang bagian C yang terkait dengan blower.
Sulimin kemudian memberitahu Riski bersama temanya Sumarno dan Yaya Sunarya untuk sama-sama berusaha memadamkan api dengan alat yang tersedia di pabrik, namun tidak mampu untuk memadamkan api yang berkobar begitu besar.
Dan akibat kebakaran yang terjadi di pabrik briket arang batok kelapa, yakni Kelapa Dona Rosa Karangduren itu kerugian yang ditafsir dialami pemilik secara sementara mencapai Rp 700 juta, karena sebagian briket dan bangunan ludes terbakar si jago merah.
Beruntung dalam musibah kebakaran kedua pabrik briket arang di Tengaran itu, dilaporkan tidak ada korban jiwa.
Kepala Satpol PP dan Damkar (Poldam) Kabupaten Semarang, Anang Sukoco mengatakan, guna menghindari kebakaran pada pabrik briket hendaknya pengusaha menyediakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) atau fire extinguisher yang jika dalam keadaan darurat bisa digunakan untuk memadamkan api atau mengendalikan kebakaran kecil.
” Keberadaan APAR ini supaya disesuaikan dengan Kebutuhan, lakukan pengecekan kelayakan APAR juga secara rutin, lalu instalasi kabel yang digunakan juga harus yang supaya standar sesuai SNI, untuk menghindari kebakaran hebat terjadi di pabrik briket arang tersebut,” ungkap Anang dilokasi kejadian.
Anang Sukoco juga menambahkan untuk mengantisipasi kebakaran hendaknya pabrik bisa memberikan pelatihan untuk para petugas atau pegawai perusahaan tersebut, untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan perihal penanganan bencana kebakaran.
” Dengan demikian, akan ada upaya pencegahan dini kebakaran sehingga bisa terhindarkan kebakaran besar itu bisa terjadi,” tuturnya.
Disisi lain, diungkapkan oleh Kapolres Semarang, AKBP Achmad Oka Mahendra bahwa pada kejadian tersebut dilaporkan tidak ada korban jiwa.
” Diduga api berasal dari mesin oven C di salah satu bagian pabrik, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Saat ini Masih dalam penanganan Polsek Tengaran dibantu unit Inafis Polres Semarang,” Kapolres saat dikonfirmasi secara terpisah.
Disisi lain diungkapkan oleh Kapolsek Tengaran, AKP Supeno bahwa situasi benar-benar dinyatakan steril dan api sudah benar padam sekitar pukul 02.30 WIB dini hari.
” Kami dibantu dengan 4 unit Damkar dari Pos Tengaran, Bringin dan Ambarawa, serta 1 unit pemadam dari Ungaran dan juga Kota Salatiga berhasil memadamkan api di pabrik briket arang batok kelapa itu,” imbuhnya
Guna mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan serta kepentingan pemeriksaan lebih lanjut, Pihak Polsek Tengaran memasangi garis polisi di lokasi kejadian.(Arie B)