SDN Rapah 02 Banyubiru Terendam Banjir. Ini Kata Kadisdikbudpora Kabupaten Semarang.
UNGARAN, SERASI JATENG – Diguyur hujan deras, sebuah sekolahan di Kecamatan Banyubiru tergenang banjir, yakni SDN Rapah 02 yang ada di Desa Rapah, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang pada Selasa (2/1).
Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar Kabupaten Semarang, Anang Sukoco mengatakan, bahwa sekolahan tersebut telah tergenang banjir usai diguyur hujan deras.
” Banjir di lingkungan sekolahan tersebut, dan ada pelapor yakni Kepala Sekolah, Sungkono kepada kami untuk meminta bantuan Damkar melakukan penyedotan air, yang membanjiri halaman sekolah mereka,” terangnya, Rabu (3/1/2024).
Lebih lanjut, Anang Sukoco mengatakan, giat penyedotan air yang membanjiri halaman sekolahan itu dilakukan oleh satu petugas Damkar dari Regu A Ambarawa.
” Satu regu kami kerahkan untuk melakukan penyedotan air banjir itu dihalaman sekolah SDN Rapah 02, Banyubiru. Jadi memang diduga banjir itu disebabkan karena wilayah di Desa Rapah diguyur hujan deras sejak Senin (1/1) malam,” ungkapnya.
Disisi lain, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan Tribiantoro menjelaskan, bahwa pihak BPBD Kabupaten Semarang telah berkoordinasi dengan Poldam Kabupaten Semarang untuk melakukan upaya penyedotan air banjir itu.
” Sudah kami lakukan upaya penyedotan air banjir, dimana kami bekerjasama dengan Dinas Poldam Kabupaten Semarang,” tambahnya.
Alex juga menyampaikan bahwa SDN Rapah 02 Banyubiru itu memang merupakan sekolah yang langganan banjir jika musim hujan tiba.
” Informasi yang kami raih dilapangan oleh kawan-kawan relawan kami, jadi sekolahan itu informasinya memang langganan terkena banjir jika terjadi hujan dengan intesitas deras dan cukup lama, itu memang selalu banjir” katanya.
Dan dari analisa dari BPBD Kabupaten Semarang, lanjut Alex bahwa memang kondisi sekolahan itu posisinya lebih rendah daripada sungai yang ada di sekitarnya.
” Memang sekolahannya ini ada di posisi rendah atau bawah, ketimbang sungai yang ada di sekitar sekolahan itu. Jadi jika terjadi hujan deras dengan intensitas waktu yang cukup lama, maka sekolahan itu dipastikan banjir. Jadi memang setiap tahun ketika musim hujan, halaman sekolah itu tergenang banjir,” imbuh Alex kepada awak media.
Dan untuk upaya yang akan dilakukan dalam tahap panjang, Alex menyatakan akan berkoordinasi dengan Disdikbudpora Kabupaten Semarang.
” Yang pasti, kami koordinasikan dengan Disdikbudpora terkait penanganannya jangka panjang, supaya setiap tahunnya tidak tergenang banjir di sekolahan itu,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikbudpora) Kabupaten Semarang, Sukaton Purtomo Priyatmo mengatakan, jika banjir yang kerap melanda SDN Rapah 02 Banyubiru itu memang disebabkan karena tidak adanya gorong-gorong yang ada di sekitar lingkungan sekolahan itu.
” Tidak ada gorong-gorong, jadi kalau hujan deras sekolah itu banjir halamannya, dan kami Disdikbudpora sudah melaporkannya ke Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Bupati Semarang, untuk segera dibuatkan gorong-gorong. Hal itu supaya jika hujan deras seperti musim hujan seperti ini, air tidak masuk ke SDN Rapah 02 Banyubiru,” tegasnya.
Ditanya soal apakah siswa diliburkan saat sekolahan tersebut dikepung banjir, Sukaton menegaskan tidak ada libur sejak masuknya kembali pembelajaran di bulan Januari 2024 ini.
” Tidak, siswa tidak libur, mereka tetap masuk. Karena memang hujan tidak setiap hari, maka pembelajaran harus tetap berjalan. Dan memang kondisinya, sekolah itu kerap terkena banjir saat hujan deras terjadi. Makanya, kami minta segera dibuatkan gorong-gorong ke DPU,” tandasnya.(Arie B)