Pengamanan Nataru, Polres Semarang Mendirikan 10 Pospam Diantaranya 1 Pos Terpadu.
UNGARAN, SERASI JATENG – Dalam rangka pengamanan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, Polres Semarang mendirikan sepuluh pos pengamanan. Diantaranya satu pos terpadu yang berada di Bawen.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolres Semarang, AKBP Achmad Oka Mahendra saat usai Gelar Pasukan Operasi Lilin Candi 2023 di Alun-Alun Bung Karno, Kalirejo, Kabupaten Semarang, Jumat (22/12/2023).
Ia menyampaikan operasi lilin candi tersebut akan berlangsung selama 12 hari mulai tanggal 22 Desember 2023 dan berkahir 2 Januari 2024.
” Dalam rangka pengamanan ini kita mendirikan sepuluh pos pengamanan. Satu pos terpadu di Bawen, tiga pos pelayanan di tiga rest area, dan enam pos yang berada di gereja-gereja di wilayah Kabupaten Semarang,” ujarnya.
Sesuai dengan arahan dari Kapolri, kegiatan operasi tersebut untuk memastikan kegiatan natal dan tahun baru berlangsung dengan aman, nyaman, dan lancar. Selain itu yang terlibat dalam opersi tersebut diantaranya TNI, Pemkab Semarang, dan instansi terkait termasuk pramuka saka bhayangkara.
” Kita juga nantinya juga akan membuat rekayasa lalu lintas agar tidak terjadi sumbatan arus lalu lintas saat perayaan natal maupun tahun baru,” terangnya awak media.
Pihaknya juga akan melakukan pelarangan adanya petasan saat perayaan malam tahun baru. Serta pihaknya akan melalukan razia di tempat-tempat yang diduga tempat pembuatan petasan.
” Termasuk nanti ke pedagang-pedagang kita himbau juga agar tidak menjual petasan kepada masyarakat terutama anak kecil,” ungkapnya.
Disamping itu, setelah apel selesai kemudian terdapat deklarasi damai yang diikuti seluruh perwakilan dari masing-masing partai politik. Dengan harapan pelaksanaan pemilu di Kabupaten Semarang bisa berlangsung aman dan damai.
Kemudian dilaksanakan juga pemusnahan barang bukti minuman keras hasil sitaan dari Polres Semarang. Setidaknya terdapat 2.580 botol miras yang dimusnahkan hasil dari satu bulan sebelum masuk ke operasi lilin.
“Ini merupakan komitmen kita untuk mencegah adanya tindak pidana dan menjaga kondusifitas di Kabupaten Semarang. Karena miras kita ketahui bersama merupakan pintu awal dari kejahatan-kejahatan lainnya,” pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha membacakan arahan dari Kapolri yang mengatakan bahwa gelar pasukan merupakan bentuk pengecekan akhir kesiapan personil dan sarpras yang akan digunakan. Sehingga diharapkan pengamanan Nataru dapat berjalan dengan optimal.
” Nataru ini menjadi sebuah rutinitas namun harus perlu dipersiapkan dan direncanakan pengamanannya. Dan Nataru ini sudah menjadi tradisi dari masyarakat yang berimplikasi terhadap meningkatkan mobilitas masyarakat,” jelasnya.
Berdasarkan survey Kementerian Perhubungan, potensi pergerakan masyarakat pada saat Nataru diperkirakan mencapai 107,63 juta orang. Meningkat sebesar 163,65 persen atau 63,46 juta orang dibandingkan tahun sebelumnya.
” Selain itu Nataru kali ini bertepatan dengan kampanye Pemilu 2024 sehingga menyebabkan kerawanan yang lebih tinggi,” pungkasnya. (Arie B)