Paska Kecelakaan Maut Bawen Sabtu Malam, Ini Cerita Korban Selamat.
Serasijateng.com, Bawen – Paska kejadian kecelakaan truk rem blong, Kapolres Semarang, AKBP Achmad Oka Mahendra bersama jajaran Polres Semarang melakukan giat trauma healing dengan menjenguk para korban selamat dari insiden kecelakaan maut di turunan traffic light Exit Tol Bawen (Simpang Bawen) Kabupaten Semarang, di RS AT-TIN Bawen, Minggu (24/9/2023).
Pada kesempatan tersebut Kapolres Semarang yang didampingi Ibu Asuh Polwan Polres Semarang, Mila Achmad Oka, dan jajaran Polres Semarang menjenguk korban yang masih anak-anak berusia 5 tahun di salah satu ruang rawat inap RS AT-TIN Bawen, Kabupaten Semarang.
Dalam kesempatan tersebut rombongan Kapolres Semarang bersama jajarannya membawakan parsel buah-buahan yang akan diberikan kepada para korban, bahkan mainan untuk korban anak bernama Alfarizki (5th) yang menjalani rawat inap di RS AT-TIN Bawen, karena mengalami patah tulang tangan.
Kapolres Semarang, AKBP Achmad Oka Mahendra mengatakan, Kegiatan trauma healing ini bertujuan untuk menghibur dan mengurangi rasa trauma yang dialami para korban selamat atas insiden tersebut.
” Kegiatan trauma healing ini bertujuan untuk menghibur dan mengurangi rasa trauma yang dialami para korban selamat atas insiden tersebut. Terutama pada korban anak-anak yang terlibat kecelakaan beruntun itu, karena khusus korban anak-anak ini ada satu yang masih berusia lima tahun, yang kami coba setidaknya mengurangi rasa trauma sehingga bisa merasa bahagia lagi,” terangnya pada awak media.
Tidak hanya itu, pihaknya juga bercengkrama dan berbincang kepada pihak keluarga dan kerabat yang menemani korban kecelakaan maut di Simpang Bawen itu.
Pihak jajaran Kapolres Semarang dan jajaran Polres Semarang juga mendatangi korban-korban yang ada di rumah sakit untuk memberikan tali asih, serta mendatangi korban yang sudah pulang dan menjalani rawat jalan, termasuk singgah di rumah korban yang meninggal dunia.
” Tadi pagi jam 09.00 dan 11.00 WIB ketiganya sudah dimakamkan oleh pihak keluarga, untuk korban yang meninggal dunia, dan kami juga berikan tali asih untuk para korban, sekaligus tambahan karangan bunga untuk korban meninggal dunia,” terangnya.
Sementara itu, disampaikan oleh salah satu kerabat korban selamat kecelakaan maut Simpang Bawen, yakni Tikno (64th) yang merupakan warga Dusun Sambeng RT 01 RW 07, Wonoyoso, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang yang merupakan kakek dari Alfarizki (5th) yang dan kerabat Tri Ngesti Mustika yang merupakan satu kerabat dari korban kecelakaan maut tersebut.
“Jadi waktu kejadian itu kami sekeluarga berniat merayakan ulang tahun Alfarizki yang ke 5 tahun di Salatiga, ceritanya mau makan-makan ulang tahunan. Tapi tiba-tiba sesampainya di traffic light Exit Tol Bawen, mobil yang bawa keluarga saya itu dihantam dari belakang oleh kendaraan yang juga dihantam dari belakang sama truk itu,” katanya, saat ditemui awak media Serasi Jateng di RS AT-TIN Bawen, sembari mengusap air matanya.
Kakek Tikno tidak ikut dalam rombongan mobil Toyota Kijang Kotak warna biru itu, tapi ia dikabari anaknya sang ayah Alfarizki yang kebetulan saat kejadian mengemudikan mobil tersebut.
” Keluarga kami yang mengendari mobil Kijang Kotak 90-an itu yang terlihat dari CCTV. Hantamannya kata anak saya keras sekali, ini anak saya masih rongent. Ini cucu saya sama budenya yang paling parah, cucu saya tulang tangan sebelah kiri patah, budenya juga. Kami nangis-nangis terus, bersyukur sekali keluarga kami masih diberi keselamatan,” ujar kakek Tikno.
Ia tidak menyangka, niatan ingin merayakan ulang tahun Alfarizki menjadi petaka malam itu. Kakek Tikno menceritakan, bahwa Alfarizki jika naik mobil selalu inginnya duduk di bangku barisan paling belakang, dan saat malam naas kejadian itu, Alfarizki tengah duduk di barisan bangku belakang.
” Pas duduk di barisan bangku paling belakang, kalau budenya di barisan tengah. Jadi di mobil itu ada anak-anak sebanyak lima anak, dan orang dewasanya ada tiga. Yang paling parah Alfarizki dan budenya yang kena benturan paling keras dari belakang,” ucap Kakek Tikno.
Dari kecelakaan maut di Simpang Bawen, pada Sabtu malam itu, disebutkan total ada 30 orang menjadi korban. Adapun total kendaraan yang dihantam oleh truk bernopol AD 8911 IA itu ada 16 kendaraan, yakni 7 kendaraan roda empat atau lebih dan 9 kendaraan roda dua.
Korban yang berjumlah 30 orang itu, tiga diantaranya meninggal dunia di lokasi kejadian, dan berdasarkan informasi yang didapat oleh wartawan Lingkar, ketiganya merupakan pengendara sepeda motor yang berada di depan truk tersebut.
Adapun satu diantaranya kritis, dan sebanyak 26 orang mengalami luka sedang hingga ringan.(Arie B)