Motif Batik Ngidam Muncar Memilik Cerita Sejarah.
Serasijateng.com, Susukan – Untuk melestarikan kebudayaan dan sebagai pengingat sejarah, Desa Muncar Kecamatan Susukan membuat batik yang memiliki motif sejarah berdirinya Desa Muncar. Motif-motif tersebut identik dengan Nyi Ageng Serang, Ki Koncer, dan Nyi Konser sebagai pendahulu di desa tersebut.
Pengelola Batik Ngidam Muncar, Eko Wahyu Tri Widodo mengatakan batik Desa Muncar ini merupakan salah satu inovasi serta medium untuk melestarikan kebudayaan. Dimana konsep Batik Muncar ialah menceritakan sejarah berdirinya Desa Muncar.
“ Kalau disini kita ada dua jenis batik mas, batik cap dan batik tulis. Namun yang menjadi favorit para seniman dan konsumen yaitu batik tulis,” ungkapnya.
Motif-motif yang ditawarkan pun bervariasi mulai dari motif Nyi Ageng Serang, daun lumbu yang menjadi senjata Nyi Ageng Serang, Segara Muncar, dan pegunungan. Motif-motif tersebut menarik karena seakan-akan dalam sati batik menceritakan sebuah kisah didalamnya.
“ Pewarnaanya juga kita perahtikan betul, dimana kita menggunakan pewarna alami dan pewarna sintetis,” jelasnya.
Eko mengatakan selain motif-motif yang bercerita, Batik Muncar juga memiliki konsep “Kasta” dalam konsep dan motifnya. Seperti Batik Wahyu Tumurun yang dikastakan paling tinggi yang memiliki motif berbagai hal yang berkaitan dengan kerajaan-kerajaan dan juga Bunga Telang. Sedangkan Batik Bentengan yang dikastakan paling rendah yang memiliki motif kehidupan masyarakat setempat dan seperti motif benteng.
“Jadi memang disini dulunya terdapat kerajaan yang memang terdapat sistem pangkastaan dan kita terapkan di Bati Ngidam Muncar ini,” katanya.
Filosofi dari motif-motif dan pewarnaan juga diperhatikan betul. Dimana Batik Ngidam Muncar memiliki kombinasi warna yang cerah seperti warna merah dan kuning yang melambangkan keberanian, tekad, dan perjuangan yang kuat.
Untuk produksinya sendiri tergantung dalam jenis pembuatan batik. Biasanya batik tulis akan memakan lebih alam dibandingkan dengan batik cap. Namun di Batik Ngidam Muncar juga terdapat batik semi tulis dan cap.
“ Untuk harganya sendiri berdasarkan bahannya yakni muali dari Rp 150 ribu hingga Rp 550 ribu,” pungkasnya. (Arie B)