Kirab Budaya Tampilkan Berbagai Kelompok Kesenian Di Kabupaten Semarang.
UNGARAN, SERASI JATENG – Puluhan kelompok masyarakat mulai dari lembaga pendidikan dan perwakilan kecamatan menampilkan seni budaya di Karnaval Budaya Kabupaten Semarang.
Karnaval dibuka dan diberangkatkan langsung oleh Bupati Semarang dari Rumah Dinas Bupati Semarang Ungaran. Minggu(28/4/2024) pagi.
Sekitar pukul 09.30 WIB, rombongan Bupati Semarang yang dipimpin dengan pasukan bendera dari SMP Virgo Fidelis Bawen dan dilanjutkan dengan rombongan bregada dan pasukan patangpuluhan. Selain itu Bupati dan Wakil Bupati Semarang menaiki andong diikuti oleh Forkompimda Kabupaten Semarang.
Salah satu seniman asal Kabupaten Semarang, Sarwoto mengatakan, bahwa prosesi kirab budaya di tahun 2024 ini lebih lengkap daripada tahun sebelumnya. Dimana terdapat pasukan inti sebagai pengawal pusaka dan diikuti pasukan bergada Merti Bumi Serasi.
” Kenapa itu diikutkan, karena sakralnya ketika estafet budaya itu saat Merti Bumi Serasi,” ujarnya.
Rangkaian pengawal kirab budaya tersebut semakin lengkap dengan adanya prajurit patangpuluhan yang diikuti oleh para sesepuh yang ikut mengkirab pusaka. Sehingga kekurangan-kekurangan sebelumnya itu dilengkapi sedemikian rupa agar prosesi jamasan dan kirab pusaka ini lebih lengkap.
” Kami mencoba di tahun ini semakin semarak dan semakin kelihatan sakralnya dengan budayanya yang menonjol,” terangnya.
Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbudpora Kabupaten Semarang, Indun Mawarti menyebutkan rangkaian Hari Jadi Kabupaten Semarang yang ke 503 agak unik dari tahun sebelumnya. Karena untuk seluruh kegiatan ritual dilaksanakan sebelum tanggal 15 Maret dan kegiatan yang bersifat memperingati dilaksanakan setelah lebaran.
” Karena Hari Jadi Kabupaten Semarang kemarin bertepatan dengan bulan puasa. Maka dari itu puncak peringatan yakni Kirab Budaya dilaksanakan setelah lebaran,” terangnya.
Dalam kirab budaya tersebut, diikuti kurang lebih 50 peserta. Diantaranya Voorijder dari Polres Semarang maupun Dishub Kabupaten Semarang, pembawa bendera merah putih dari SMA Virgo Fidelis Bawen, drumband dari SMP Pangudi Luhur Ambarawa, pasukan bregada petangpuluhan dari Banyubiru, jajaran SD dan SMP yang ada di Ungaran, perwakilan dari masing-masih rayon 1-7 SMP Disdikbudpora Kabupaten Semarang, dan dari barisan masyarakat umum yang diwakili di masing-masing kecamatan yang menampilkan tarian ataupun tradisi kesenian yang khas di masing-masing kecamatan.
Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha menyebutkan antuasias warga Kabupaten Semarang sangat luar biasa saya menyaksikan kirab tersebut. Mereka dari pagi hingga siang memadati ruas Jalan Ahmad Yani menuju panggung kehormatan di depan Rumah Dinas Bupati Semarang.
” Kemudian kita mulai kirab agak pagi, harapannya nanti selesainya tidak sampai sore. Karena ada yang jauh-jauh dari Kaliwungu, Bancak, dan Bringin yang menyaksikan kirab budaya ini,” tandasnya.
Selain itu, pihaknya juga menyediakan gunungan sayur-sayuran berukuran besar yang nanti pada akhir acara akan diperebutkan. Dimana terdapat 20 kupon dengan masing-masing nilai Rp 250 ribu yang bisa didapatkan warga yang beruntung.
” Ini juga untuk meramaikan dan menyemarakkan Kirab Budaya ini,” katanya.
Selain itu, Pemkab Semarang juga terdapat anggaran untuk melestarikan seni budaya yang ada di Kabupaten Semarang. Dimana terdapat Rp 10 miliar untuk seribu kelompok kesenian dan anggaran pentas wayang dan pentas kesenian sebesar Rp 2 miliar.
“Jadi total anggaran untuk pelestarian seni budaya sekitar Rp 12 miliar. Dan ini terus kita pupuk dan lestarikan sebagai upaya mempersatukan anak-anak bangsa dan juga seni budaya jangan sampai luntur,” pungkasnya. (Arie B)