Kereta Wisata Milik Museum Ambarawa Tertemper Mobil Minibus Berisi Satu Keluarga Di Perlintasan Sebidang Tanpa Palang Pintu.
AMBARAWA, SERASI JATENG – Sebuah kereta api wisata (kawisata) milik Museum Ambarawa tertemper sebuah mobil minibus di perlintasan tanpa palang pintu di wilayah Kupang, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang. Minggu(10/3/2024) sekitar pukul 14.38 WIB.
Saksi yang merupakan warga dari Kupang, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Muh Sodikin (53th) menyampaikan, bahwa kawisata dengan nomor loko D 30124 dengan dibelakangnya ada tiga rangkaian gerbong yang diisi penuh wisatawan itu tertemper mobil saat melaju dari Stasiun Ambarawa menuju Stasiun Tuntang di Kabupaten Semarang.
” Ini di perlintasan tanpa palang pintu, tepatnya du -35+2 masuk wilayah Kupang, Ambarawa, kawisata ini tertemper mobil minibus merek Daihatsu Grand Max warna putih tepat diatas rel,” ungkapnya, Minggu (10/3/2024).
Mobil minibus berwarna putih itu, sesaat sebelum kejadian diungkapkan Muh Sodikin datang dari arah Bugisan menuju ke arah Pasar Projo, Ambarawa.
” Sesampainya di atas rel perlintasan ini, tiba-tiba tertabrak atau tertemper kawisata ini,” sambungnya.
Mobil Grand Max itu sendiri, diketahui total membawa lima orang penumpang didalamnya, dan semuanya merupakan satu keluarga dengan didalam mobil itu juga diketahui berisi penuh muatan karung jagung dan katul.
” Tadi lima korbannya sudah dibawa ke RSUD Ambarawa, mereka luka-luka. Tadi jalan juga sementara di stop dulu di tutup,” tambahnya.
Kelima korban mobil yang tertemper kawisata itu, diantaranya adalah seorang ayah dan ibu, dan tiga anak-anaknya.
” Korban tadi ketahui berasal dari Kelurahan Pojoksari, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang. Ada ayah, ibu, dan tiga anaknya, mereka mau ke pasar. Ayahnya tadi mengalami luka di pelipis kiri, dan lainnya luka-luka,” jelasnya.
Kelima korban yang dilarikan ke RSUD Ambarawa itu, ialah Andi (41th) dan istrinya, Dwi Wardani (41th) yang mengalami luka di pelipis dan patah lengan kiri.
Kemudian, ketiga anaknya yakni, Yusif Ikhsan (10th), Aisyah (7th), dan Almahira Amira (10th), semuanya juga masih menjalani perawatan di RSUD Ambarawa.
Disampaikan olah Andi, pengendara mobil Grand Max yang tertemper kawisata tersebut bahwa, saat ia hendak akan melintasi perlintasan kereta api tanpa pintu itu ia mengaku tidak melihat adanya tanda-tanda kawisata akan melintas.
” Saya dari Pojoksari, menuju ke wilayah Bugisan mau ke Pasar Projo, sampai dilintasan rel tersebut memang saya tidak melihat adanya tanda-tanda kawisata akan lewat. Biasanya, kalau mau lewat ada bunyi klakson kawisata, ini tidak, dan perlintasan juga tidak ada yang jaga,” katanya.
Oleh sebab itu, ia pun melajukan kendaraan minibus berwarna putih itu, namun tiba-tiba, kawisata itu justru muncul atau melintas dari sisi sebelah kiri dan menabrak mobil milik Andi.
” Tidak ada yang jaga, lintasan juga tidak ada palang pintunya, tidak ada klakson dari kawisata, tiba-tiba muncul dari sisi kiri dan menabrak mobil yang saya bawa ini, sampai terseret sekitar 40 meter,” pungkasnya.(Arie B)