Kapasitas 200 Ton Sampah Perhari, DLH Kabupaten Semarang Upayakan Solusi Jangka Panjang.
Serasijateng.com, Bawen – Diketahui, bahwa saat ini Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Blondo, yang ada di Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang telah melebihi kapasitas yang ada (overload/over capacity) meski dengan demikian, darurat sampah belum dicanangkan oleh Pemkab Semarang.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Semarang Heru Purwantoro mengatakan, bahwa saat ini TPA Blondo sudah over capacity atau melebihi kapasitas yang ada.
” TPA Blondo itu sudah ada sejak 10 sampai dengan 14 tahun, dan memang sudah melebihi kapasitas. Dalam satu hari saja bisa sampai 200 ton sampah masuk ke TPA Blondo. Padahal memang TPA Blondo ini didesain hanya bisa digunakan selama 10 tahun saja, artinya kami harus melakukan berbagai upaya untuk menanganinya,” ungkap Heru saat dikonfirmasi awak media, Jumat (22/9/2023).
Lebih lanjut, Heru menjelaskan, jika TPA Blondo mestinya sudah harus ditutup pada tahun 2019 lalu, yang artinya sudah melebihi empat pemfungsiannya, maka dari itu TPA Blondo tak lepas dari yang namanya melebihi kapasitas.
” Total ada 161 Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang ada di Kabupaten Semarang, dan untuk sedikit mengurangi muatan sampah yang masuk di TPA Blondo, kami sudah menerapkam sistem TPS3R agar sampah-sampah yang bisa di daur ulang tidak masuk ke TPA Blondo,” jelasnya.
Selain itu, Heru juga menyebutkan bahwa TPA Blondo telah dibagi menjadi dua zona, yakni zona barat dan zona timur.
” Untuk zona barat sudah kami tutup, jadi sudah menjadi zona tidak aktif, dan kini menggunakan zona timur yang setiap harinya kami rapikan, kami tata dengan menggunakan alat berat. Sehingga sampah 200 ton yang setiap harinya masuk itu, bisa muat berada di TPA Blondo saat ini,” tuturnya.
Tidak hanya itu, ia juga mengatakan bahwa, ada upaya-upaya lain yang terus dilakukan DLH untuk mengatasai over capacity di TPA Blondo tersebut. Diantaranya, adalah memanfaatkan pemulung yang berasal di Desa Kandangan, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang.
” Pemulung disini ada sekitar 80 orang dan semakin bertambah, mendekati 100 orang pemulung saat ini yang setiap harinya mengambil barang-barang dari sampah yang bisa mereka jual kembali, ini sangat membantu kami dalam mengatasi tumpukan sampah di TPA Blondo,” papar Heru.
Ditambah lagi, sambung Heru, bahwa di lokasi TPA Blondo terdapat Rumah Maggot atau rumah budidaya Maggot yang saat ini berkembang pesat penjualannya.
” Di TPA Blondo itu ada rumah budidaya Maggot, dimana mereka dibina oleh kami DLH dulunya, karena pelangganya sudah banyak kini mereka berdiri sendiri. Jadi Maggot tersebut adalah hewan yang memakan sampah-sampah organik sisa makanan, dan Maggot sendiri adalah pakan ternak, seperti lele, ayam bertelur, dan hewan ternak lainnya karena mengandung banyak protein,” ujar ..
Di rumah budidaya Maggot itu dikatakan Heru juga setiap harinya sudah ada pembelinya sendiri, dimana setiap hari selalu ada pembeli yang jumlahnya sampai dengan 5 ton per harinya dengan harga per kilo Rp 4.500 sampai dengan Rp 5 ribu.
” Ada juga solusi jangka panjang kami dari Pemkab Semarang sedang berkomunikasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) untuk menggunakan lahan yang ada di wilayah Wiru, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang, sebagai lahan TPA lainnya di Kabupaten Semarang,” tambah Heru.
Disana, kata Heru, akan menggunakan lahan seluas antara 10 hingga 20 hektare untuk menggantikan lahan di TPA Blondo yang luasnya mencapai 5,7 hektare saat ini.(Arie B)