Kadispertanikap Sebut Badai El Nino Tak Berimbas ke Pertanian di Kabupaten Semarang.
Share this
Serasijateng.com, Ungaran, – El Nino adalah suatu fenomena terkait Suhu Muka Laut (SML) yang terjadi di Samudera Pasifik, sehingga menyebabkan musim kemarau kering yang bisa terjadi di berbagai daerah, termasuk di Indonesia.
Berbicara mengenai dampak El Nino terhadap pertanian, sangar berkaitan, lantaran El Nino sendiri masuk dalam kategori musim kemarau kering sehingga menyebabkan kekeringan berkepanjangan.
Ditanya soal El Nino apakah berimbas ke pertanian di Kabupaten Semarang, Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Pangan (Kadispertanikap) Kabupaten Semarang, Moh Edy Sukarno mengatakan tidak begitu berimbas ke pertanian di Kabupaten Semarang.
Saat ditemui di ruang kerjanya di Kantor Dispertanikap, yang berada di Jalan Letjed Suprapto, Ungaran, Kabupaten Semarang pada Kamis (3/8/2023), mengatakan bahwa El Nino tidak begitu berdampak bagi pertanian di wilayah kerjanya itu.
” Tidak begitu berdampak untuk sejenis sayuran dan lainnya, yang justru sedikit berdampak adalah tanaman padi. Tapi kami bersyukur petani padi di Kabupaten Semarang rata-rata di bulan Agustus ini semuanya sudah masuk masa panen, sehingga tidak begitu berdampak sekali, ” katanya.
Dikatakannya pada kesempatan wawancara tersebut, Edy menjelaskan bahwa El Nino sendiri diprediksi terjadi di Kabupaten Semarang sekitar bulan Juli-Agustus.
” Iya prediksi BMKG untuk El Nino di Kabupaten Semarang sendiri puncaknya terjadi pada bulan Juli ke Agustus, dan bersyukur petani padi sudah selesai semua untuk masa panen, sehingga ini sangat aman bagi pertanian padi di Kabupaten Semarang termasuk pasokannya pun tetap aman,” jelasnya.
Tak lupa, Edy juga menghimbau kepada petani, untuk sedari awal mempersiapkan langkah antisipasi menghadapi El Nino di dunia pertanian di Kabupaten Semarang.
” Ya saya imbau jelas pertama petani harus membuat sumur bur tanah di dekat lahan pertanian mereka, ini fungsinya semacam antisipasi jika musim kemarau ini ternyata berkempanjangan di Kabupaten Semarang. Dan saya bersyukur sudah ada beberapa petani yang menyiapkan sumur bur tanah ini untuk difungsikan ke lahan pertanian mereka, dan semoga lekas menyebar disemua sektor pertanian di Kabupaten Semarang,” tegasnya.
Selain itu, Edy juga meminta petani untuk efisiensi dalam penggunaan air. Dan juga, bagi petani sayur, Edy meminta kepada para petani untuk bisa menamam jenis-jenis tanaman sayur yang kuat dengan cuaca panas.
” Kami terus imbau ke petani melalui berbagai program kami yang memang langsung terjun ke petani, agar mereka bisa efisiensi air dalam penggunaanya. Sehingga sumber air ini tetap terjaga untuk kebutuhan pengairan di lahan pertanian. Selain itu juga pilih tanaman sayuran yang tahan akan cuaca panas seperti sekarang ini, seperti contoh jagung, singkong, dan lainnya, sehingga di terpaan musim panas ini atau El Nino petani tetap bisa memanen sayuran,” jelas Edy.
Pada kesempatan tersebut, Edy juga mengatakan agar petani dan masyarakat di Kabupaten Semarang harus memiliki kesadaran menjaga sumber mata air, termasuk juga dalam penggunaanya.
” Ya semoga petani kita dan masyarakat luas di Kabupaten Semarang ini bisa menjaga sumber mata air, karena ini tanggung jawab kita bersama utamanya dalam penggunaanya. Dan juga kami harap petani bisa mempercepat masa tanam, karena ini bisa menguntungkan petani dengan mempercepat masa tanam, sehingga cepat panen, sehingga dapat melakukan efisiensi penggunaan air di masa El Nino ini,” terangnya.
Terakhir, Edy juga menyampaikan, bahwa saat ini Pemkab Semarang telah memiliki 9 titik sumur atau pembangunan irigasi khususnya di sektor pertanian.
“Ada 9 titik di beberapa daerah pertanian di Kabupaten Semarang sehingga selama ini cukup untuk memenuhi kebutuhan air bagi para petani. Dan kami juga sudah ada beberapa embung, dan tengah fokus menambah embung dengan membangunnya di beberapa titik di Kabupaten Semarang. Harapannya bisa mencukupi kebutuhan air di sektor pertanian di Kabupaten Semarang,” tandasnya.(Arie B)