Kabupaten Semarang Marak Kebakaran Lahan, Ini Pesan Bupati Semarang.
Serasijateng.com, Ungaran – Hampir tiap hari di wilayah Kab Semarang terjadi kebakaran baik kebakaran lahan atau perkebunan maupun pemukiman atau rumah warga. Selasa (29/08/2023) siang kemarin sekitar pukul 10.30 WIB, kebakaran menimpa lahan kebun jati di lereng Gunung Munggut daerah Makam Syeh Bazarudin di Desa Pringsari, Kec Pringapus, Kab Semarang. Akibat kebakaran itu, lahan seluas 3 hektar (Ha) ludes.
Kepala Dinas Satpol PP & Damkar Kab Semarang Anang Sukoco menjelaskan, bahwa lahan kebun jati yang terbakar tersebut merupakan milik Ngudi, Jumadi, Jamin, dan Dian Yuli dengan luas mencapai 3 hektar. Kebakaran ini berawal saat seseorang melihat ada api yang sudah membesar di lahan itu. Lalu warga tersebut memberitahukan ke warga lain dan diteruskan melaporkan kepada perangkat Desa Pringsari dan diteruskan melapor kepada Polsek Bergas dan petugas Damkar Posko Ungaran.
“ Dari laporan itu, petugas Damkar Posko Ungaran mendatangi lokasi kebakaran. Kemudian disusul petugas Damkar Posko Ambarawa serta Polsek Bergas. Bersama warga dan petugas Damkar langsung dilakukan pemadaman api hingga benar-benar padam. Beruntung, dalam kebakaran ini tidak ada korban jiwa. Untuk penyebab kebakaran, hingga kini masih dalam penyelidikan petugas,” terang Anang Sukoco saat di konfermasi awak media Serasi Jateng di Ruang kerjanya, Rabu(30/08/2023).
Di tempat terpisah, Bupati Semarang H Ngesti Nugraha menyatakan, bahwa telah dilaksanakan apel bersama dalam rangka mengantisipasi Kebakaran Hutan & Lahan (Karhutla) belum lama ini, pihaknya sangat berharap di musim kemarau ini masyarakat di Kabupaten Semarang harus benar-benar waspada. Begitu juga kepada dinas/instansi terkait harus selalu siap siaga seperti Satpol PP & Damkar, BPBD, Polri dan TNI, serta masyarakat.
“Himbauan kepada masyarakat terus dilaksanakan terkait dengan jangan membakar apapun dengan sembarangan di musim kemarau ini. Selain itu, jangan terlalu mudah meninggalkan rumah jika masih ada barang yang mengandung api masih menyala, Pastikan dulu, itu semua sudah mati dan baru ditinggal pergi. Juga, warga yang masih suka menggarang kayu hendaknya hal ini harus mulai dihindari. Karena, sekecil apapun ada api dan ada tiupan angin maka akan membuat resiko kebakaran lebih besar. Sekali lagi, harus dihindari hal-hal yang penuh resiko kebakaran,” tandas H Ngesti Nugraha kepada awak media Serasi Jateng dirumah dinas Bupati Semarang.(Arie B)