Efek Kemarau Panjang Mengalami Penurunan Produksi, Tapi Kebutuhan Pakan Ternak di Kadirejo Pabelan Terpenuhi.
Serasijateng.com, Pebelan – Efek kemarau panjang di tahun ini membuat produksi pakan ternak di Desa Kadirejo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang mengalami penurunan. Meskipun demikian produksi tetap berjalan untuk memenuhi kebutuhan yang ada.
Kepala Desa Kadirejo Riyadi, sekaligus pengelola CV Cahaya Baru, mengungkapkan produksi silase pakan ternak ditempatnya mengalami penurunan hingga 20 persen. Untuk memenuhi kebutuhan produksi pakan ternak itu pihaknya bekerjasama dengan mitra.
“Jujur saja kemarau kali ini sangat mempengaruhi produktivitas hasil pakan ternak. Artinya produksinya menurun, ” katanya.
Terkait dengan pengolahan silasenya, disamping menggunakan tanaman sendiri juga menggunakan tanaman dari mitra. Karena diakuinya jika tidak mengoptimalkan apa yang ada maka akan mengalami penurunan terus menerus.
” Seperti rumput pakchong kalau musim penghujan itu satu hektare bisa 120 ton. Tapi kalau musim kemarau hanya bisa panen sekitar 80 hingga 90 ton, ” jelasnya.
Diakuinya dengan adanya penurunan produksi pakan ternak tersebut belum terdapat pengaruh kepada para peternak. Karena untuk kebutuhan pakan ternak sendiri di Desa Kadirejo masih mencukupi.
” Kami berharap nantinya akan muncul kebijakan-kebijakan tentang pengembangan pakan ternak yang berkualitas, ” terangnya.
Direktur Pakan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Nur Saptahidayat mengatakan, terdapat beberapa bibit rumput yang tidak mudah mati saat kemarau. Bibit-bibit tersebut bisa menjadi salah satu pilihan untuk para produsen pakan ternak.
” Ada beberapa bibit rumput yang tahan kekeringan. Artinya meskipun kering, rumput itu tidak mati. Walaupun produksinya menurun, bibit-bibit rumput yang tahan kering ini ketika musim hujan akan tumbuh lagi, ” jelasnya.
Di musim kemarau panjang tahun ini berdampak pada semua tanaman terutama untuk pakan ternak. Namun, pihaknya masih belum mendapatkan laporan terkait kekurangan pakan ternak.
” Di beberapa tempat kita bekerja sama dengan PU dan satu pusat pembibitan ternak dengan membuat embung. Embung itulah yang diharapkan bisa memberikan sumber air pada saat kekeringan seperti ini, ” ungkapnya.
Nur menyebutkan pihaknya hadir di Desa Kadirejo untuk melihat secara langsung bagaimana pembibitan tanaman pakan. Serta melihat bagaimana cara memproduksi pakan ternak.
” Dan kalau kita lihat memang di Desa Kadirejo termasuk salah satu kebun sumber bibit yang telah tersertifikasi. Dan merupakan contoh yang bisa kita ambil, ” tutupnya.(Arie B)