Bupati Semarang Panen Raya Padi Bersama Gapoktan Mandiri Desa Candirejo Tuntang.
Share this
Serasijateng.com, Ungaran – Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha melakukan panen raya padi bersama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mandiri di Desa Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Senin (17/7/2023) sore.
Pada panen raya padi tersebut diketahui total ada 11 ton padi yang berhasil di panen oleh Gapoktan Mandiri di Desa Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang dari lahan seluas 1 hektare (ha), dengan jenis padi mapan lima yang merupakan jenis padi bibit unggul.
Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha mengatakan, panen raya padi kali ini bisa mencapai 11 ton dari lahan seluas 1 hektare (ha). Dan hasil panen raya padi 11 ton di wilayah Desa Candirejo, Kecamatan Tuntang ini naik dari panen raya sebelumnya sekitar 3 ton.
” Alhamdulillah panen raya padi kali ini bisa mencapai 11 ton dari lahan seluas 1 hektare (ha). Dan hasil panen raya padi 11 ton di wilayah Desa Candirejo, Kecamatan Tuntang ini naik dari panen raya sebelumnya sekitar 3 ton. Jadi sebelumnya Gapoktan Mandiri Candirejo ini bisa memanen 8 ton dan kini menjadi 11 ton,” kata Bupati Semarang.
Hasil melimpah itu bukan tanpa alasan, bahwa hasil melimpah itu dikarenakan inovasi yang dilakukan oleh Gapoktan Mandiri Candirejo, Tuntang, dengan mengurangi penggunaan pupuk kimia.
” Mereka berinovasi, jadi Gapoktan Mandiri Candirejo ini berinovasi dengan mengurangi penggunaan pupuk kimia dan berpindah menggunakan pupuk organik yakni dari pupuk kandang, sehingga hasilnya sangat melimpah kali ini,” jelasnya.
H Ngesti Nugraha juga mengungkapkan bahwa Gapoktan Mandiri Candirejo, Tuntang ini bisa mengurangi penggunaan pupuk kimia sampai dengan 400 kilogram atau 4 kuintal.
” Mereka berhasil mengurangi penggunaan pupuk kimia sampai dengan 400 kilogram atau 4 kuintal, dan menggantinya dengan menggunakan pupuk organik semuanya, atau pupuk kandang,” ungkapnya.
Dan kedepan akan ada pelatihan dari PPL untuk para Gapoktan termasuk Gapoktan Mandiri Candirejo untuk kedepan bisa membuat pupuk organik sendiri.
” Ya kedepan harus bisa membuat pupuk organik sendiri dari pupuk kandang, dan nantinya akan ada pelatihan untuk para Gapoktan ini. Selain itu juga saya harapkan dengan keberhasilan Gapoktan Mandiri Candirejo ini dalam memanen dengan penggunaan pupuk organik juga bisa ditiru oleh Gapoktan lainnya yang ada di Kabupaten Semarang,” ujarnya.
Bupati Semarang juga menuturkan, kelebihan panen raya padi ini jika para petani padi menggunakan pupuk organik, salah satunya adalah hasil yang melimpah.
“Jadi biasanya dalam satu tahun bisa dua kali panen, tapi dengan pupuk organik ini jika dilakukan secara terus menerus dan konsisten menggunakan pupuk organik maka bisa nanti dalam 14 atau 15 bulan bisa panen sampai dengan tiga kali, disertai teknis sebar bibit padi sebelum panen,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang, Edy Sukarno mengatakan, bahwa di Dispertanikap Kabupaten Semarang memiliki program pemulihan tanah yang sudah dijalankan mulai dari tahun 2022 lalu. Program pemulihan tanah ini juga dilombakan ke sebanyak 15 Gapoktan yang ada di Kabupaten Semarang.
” Lomba pemulihan tanah ini sudah kami mulai sejak tahun 2022, dengan cara dilombakan dan ada 15 Gapoktan di Kabupaten Semarang yang ikut lomba tersebut. Lomba ini juga tentunya difokuskan untuk penggunaan pupuk organik dan mengurangi pupuk kimia dan harapannya tidak hanya Gapoktan tapi juga masyarakat dan petani lainnya bisa konsisten menggunakan pupuk organik di lahan pertaniannya,” kata Edy.
Selain itu manfaat penggunaan pupuk organik selain hasil panen yang melimpah, juga kualitas dari hasil panen itu jauh lebih sehat dibandingkan dengan yang menggunakan pupuk kimia.
” Lebih sehat manfaat lainnya jika dikonsumsi, dibandingka dengan hasil panen yang menggunakan pupuk kimia. Jadi ada manfaat lain saat kita mengkonsumsi hasil panen dari lahan yang menggunaan pupuk organik,” ucap Edy usai acara di Angkringan Baloeng Gadjah, Candirejo, Tuntang.
Ketua Gapoktan Mandiri Candirejo, Tuntang, Kabupaten Semarang, Ismail Saleh bahwa hasil panen raya padi ini total berjumlah 11 ton.
” Sedangkan khusus untuk proyek panen penggunaan pupuk organik ini sekitar 1,7 ton dari lahan seluas 1,5 hektare (ha). Jika di total lahan kami yang menggunakan pupuk organik ada 2,5 hektare (ha) dan akan terus kami kembangkan, karena ini panen terakhir di tahun ini dan kedepan kami akan beralih semuanya menggunakan pupuk organik untuk jenis padi bibit paling unggul mapan lima ini,” pungkasnya.(Arie B)