Bupati Semarang Membuka Peringatan Hari Kesehatan Nasional Ke 59 Kabupaten Semarang, ” Transformasi Kesehatan Untuk Indonesia Maju.”
Serasijateng.com, Ungaran – Transformasi Kesehatan Untuk Indonesia Maju, ” Peringatan Hari Kesehatan Nasional Ke 59 Kabupaten Semarang. Acara diadakan di Alun-alun Bung Karno Kalirejo Ungaran, Kabupaten Semarang, Minggu(12/11/2023).
Hari Kesehatan Nasional Ke 59 menggelar rangkaian lomba diantaranya, lomba tari kreasi, lomba kudapan, lomba stand dan lomba nakes teladan.
Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke 59 juga menjadi momen kebangkitan tranformasi di dunia kesehatan. Tidak hanya itu angka stunting di Kabupaten Semarang hingga November mengalami penurunan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, Dwi Syaiful Nur Hidayat disela-sela peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) di Alun-Alun Bung Karno, Kalirejo. Ia mengungkapkan di triwulan ketiga dan triwulan keempat angka stunting di Kabupaten Semarang turun cukup banyak.
” Untuk penanganannya kita sudah by name by address. Dan satu pasien stunting kita akan beri satu pendamping dari kader kesehatan,” ungkapnya.
Pihaknya juga setiap hari melakukan update data dan memperbaiki apabila terdapat data yang masih kurang. Serta penyebaran kader kesehatan juga dilakukan hingga di lingkungan RT.
“Jadi setiap hari mereka laporan, misalnya sudah dikasih penanganan apa, sudah dikasih menu apa, kemudian per bulan itu ada penurunan berapa itu kita pantau terus,” katanya saat di temui awak media Serasi Jateng.
Tidak hanya itu, Dinkes Kabupaten Semarang juga terus memantau anak-anak yang sudah lulus stunting. Dan juga masih diberikan bantuan berupa susu segar.
” Untuk pemberian bantuan PMT untuk balita akan kita gencarkan terus karena itu menjadi antisipasi dan upaya percepatan penurunan stunting,” jelasnya.
Syaiful menyebutkan diakhir tahun pihaknya akan mencoba menekan kembali angka stunting hingga dibawah empat persen. Dengan memberikan edukasi kepada remaja hingga ibu-ibu terkait dengan kesehatan anak.
Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha mengatakan jumlah stunting di tahun 2022 akhir terdapat 3190 kasus. Kemudian menurut laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang per November 2024 angka stunting turun menjadi 2190 kasus.
” Kita akan edukasi terus, baik dari anggaran Pemkab Semarang, pemerintah pusat, dana desa dan kelurahan hingga bantuan dari pihak ketiga,” katanya saat ditemui awak media Serasi Jateng di sela acara.
Pemkab Semarang akan terus memusatkan perhatian untuk penanganan stunting. Dan penanganan yang akan dilakukan nantinya harus sesuai data by name by address.
” Termasuk edukasi kepada ibu-ibu yang hamil, anak-anak muda dan remaja ini kita harus berikan sosialisasi pentingnya kesehatan anak, ” pungkasnya. (Arie B)