Akibat Angin Kencang Pohon Usia Ribuan Tahun Tumbang di Area Kolam Umbul Senjoyo.
UNGARAN, SERASI JATENG – Pohon berusia ribuan tahun di area Umbul Senjoyo, Desa Tegalwaton Tumbang akibat tersapu oleh angin, Minggu (21/1). Uniknya proses evakuasi baru dilakukan pada Selasa (30/1) karena harus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.
Sebelum melakukan pembersihan dan evakuasi pohon tersebut, pengelola Umbul Senjoyo, Pemdes Tegalwaton, dan jajaran TNI melakukan selamatan dan ritual terlebih dahulu. Pasalnya pohon tersebut diakui sebagai pohon angker dan wingit.
Kepala Desa Tegalwaton, Tri Wuryanto menjelaskan kejadian tersebut terjadi pada Minggu (21/1) sekitar pukul 05.00 WIB. Dimana sebagian besar wilayah Desa Tegalwaton saat itu dilanda hujan deras beserta angin kencang.
” Kemudian terdapat laporan di pagi harinya bahwa pohon di Umbul Senjoyo tumbang. Dan kita langsung mendatangi lokasi untuk mengecek kondisi pohon tersebut,” ungkapnya.
Terkait evakuasi yang baru dilaksanakan pasca sembilan hari dari kejadian pihaknya mengaku tidak menangani saat itu juga. Karena pohon yang berada area situs cagar budaya tersebut dikenal wingit dan angker.
” Kami juga harus menunggu instansi-instansi terkait seperti BPCB dan Pemkab Semarang untuk melakukan koordinasi,” katanya.
Setelah melakukan koordinasi dengan pihak kecamatan, kabupaten, maupun instansi terkait pihaknya langsung melakukan evakuasi. Diawali dengan selamatan dan ritual sebelumnya.
Menurutnya pohon di sekitar Umbul Senjoyo memiliki karakteristik berakar tunggang. Sehingga jika pohon tersebut tumbang maka akar yang ada di dalam tanah bisa ikut terangkat.
“Jadi pohon ini usianya sudah ribuan tahun berada disini. Karena di Umbul Senjoyo sendiri dulunya diindikasikan terdapat sebuah candi dan petirtaan,” jelasnya.
Tri menyebutkan untuk saat ini pihaknya fokus pada bagian pohon yang berada di embung. Kemudian untuk evakuasinya nanti akan secara bertahap melihat ukuran pohon yang besar.
Sementara itu, Urmen Tanah dan Bangunan Denzibang Salatiga, Serka Ngadiono menyebutkan dampak dari tumbangnya pohon tersebut menimpa bangunan untuk bak kontrol. Dan beruntungnya hanya bangunan bagian atas yang mengalami kerusakan.
“Sebenarnya tidak terlalu berpengaruh cuma nanti kita perlu merapikan kembali,” ujarnya.
Bangunan tersebut juga difungsikan mengaliri air dari Umbul Senjoyo untuk satu asrama di Tangsi Bambu Salatiga. Dan kurang lebih terdapat 200 kepala keluarga yang berada di area asrama tersebut.
“Selain kebutuhan air dari Umbul Senjoyo kita juga sudah memasang dari PDAM. Kalau air dari Senjoyo hanya untuk suplai saja,” tuturnya. (Arie B)